Lorem Ipsum

Pellentesque semper dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Sed euismod aliquet nunc vel porta. Morbi non mi id diam mattis consequat mauris pharetra.
Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

Kepemimpian Bisnis

BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya sebagian karyawan hanya berharap agar kekuatan dari luarlah yang menggerakan mereka dan orang – orang disekitar mereka untuk mencapai tujuan. Namun setiap kali kekuatan dari luar yang menggerakan mereka itu datang, gerakan tersebut sifatnya hanya sementara. Ini seperti perbedaan antara mobil yang ada bensinnya dengan yang tanpa bensin . Bila mobil kehabisan bensin, ia harus didorong agar dapat berjalan. Begitu berhenti didorong, mobil itu langsung kehilangan daya gerak dan segera berhenti. Namun bila tangki bensin mobil tadi terisi, bensin yang ada di dalamnya akan mampu membuat mobil itu terus melaju.
Begitu pula halnya dengan manusia dan motivasi. Tanpa motivasi, berat bagi kita untuk terus melangkah maju, dan tidak mungkin menciptakan daya gerak. Tapi jika seseorang digerakkan oleh motivasi secara terus menerus ia akan mampu untuk terus melaju tanpa kenal lelah.
Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.
Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi kenikmatan maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara, maka disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya ada orang yang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang untuk meraih kenikmatan.

BAB II
LANDASAN TEORI
1. MOTIVASI
1.1 Pengertian Motivasi
Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.
Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi kenikmatan maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara, maka disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya ada orang yang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang untuk meraih kenikmatan.
Memotivasi berarti “ memberi dengan atau mempengaruhi suatu alasan (motive).” Sedangkan kata motive artinya “suatu kekuatan batin, dorongan hati, suara hati, atau pun kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu tindakan dengan cara tertentu.” Jadi memotivasi seseorang erat hubungannya dengan suatu yang ada di dalam dirinya yang menyebabkan ia melakukan suatu tindakan.
Jadi, ringkasnya, oleh kerana perkataan motivasi adalah bermaksud sebab,tujuan atau pendorong, maka tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak utama baginya berusaha keras mencapai atau mendapat apa juga yang diinginkannya sama ada secara negatif atau positif
2. KINERJA
Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar "kerja" yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi. Bisa pula berarti hasil kerja. Pengertian Kinerja Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan – kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda – tanda peringatan adanya kinerja yang merosot
Kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2000 : 67)
“Kinerja ( prestasi kerja ) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Kemudian menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223)
“Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”. Maluyu S.P. Hasibuan (2001:34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.
Menurut Veizal Rivai ( 2004 : 309) mengemukakan kinerja adalah :
“Merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.
Pengertian Kinerja : Kinerja seorang karyawan merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda - beda dalam mengerjakan tugasnya. Pihak manajemen dapat mengukur karyawan atas unjuk kerjanya berdasarkan kinerja dari masing - masing karyawan. Kinerja adalah sebuah aksi, bukan kejadian. Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan tugasnya. Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh. Hal ini berarti bahwa kinerja merupakan hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode waktu tertentu dan penekanannya pada hasil kerja yang diselesaikan karyawan dalam periode waktu tertentu.
Berdasarkan keterangan di atas dapat pula diartikan bahwa kinerja adalah sebagai seluruh hasil yang diproduksi pada fungsi pekerjaan atau aktivitas khusus selama periode khusus. Kinerja keseluruhan pada pekerjaan adalah sama dengan jumlah atau rata - rata kinerja pada fungsi pekerjaan yang penting. Fungsi yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut akan dilakukan dan tidak dilakukan dengan karakteristik kinerja individu.
Kinerja yang tinggi dapat tercapai oleh karena kepercayaan (trust) timbal balik yang tinggi di antara anggota - anggotanya artinya para anggota mempercayai integritas, karakteristik, dan kemampuan setiap anggota lain. Untuk mencapai kinerja yang tinggi memerlukan waktu lama untuk membangunnya, memerlukan kepercayaan, dan menuntut perhatian yang seksama dari pihak manajemen.
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
1. Kinerja baik dipengaruhi oleh dua faktor :
a. Internal (pribadi)
- Kemampuan tinggi
- Kerja keras
b. Eksternal (lingkungan)
- Pekerjaan mudah
- Nasib baik
- Bantuan dari rekan - rekan
- Pemimpin yang baik
- Motivasi dari pimpinan



BAB III
Peran Motivasi Seorang Pemimpin dalam Peningkatan Kinerja Karyawan
1. Peran Motivasi
Faktor motivasi Motivasi terbentuk dari sikap (attiude) seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situasion) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal. Ada sebuah pendapat “Ada hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kerja”. Motif berprestasi dengan pencapaian kerja. Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja (kinerja) dengan predikat terpuji. Selanjutnya ada 6 karakteristik dari seseorang yang memiliki motif yang tinggi yaitu :
1) Memiliki tanggung jawab yang tinggi
2) Berani mengambil risiko
3) Memiliki tujuan yang realistis
4) Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuan.
5) Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukan
6) Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogamkan
Ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja :
1) Faktor individu : kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang.
2) Faktor psikologis : persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja
3) Faktor organisasi : struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system)

2. Pemimpin yang Memotivasi
Ada tiga hal yang membuat roda dunia terus berputar yaitu : adanya ide yang cemerlang, mengajak orang – orang untuk menyukainya, serta membuat ide itu berjalan lancar. Anda pasti telah mengerti makna dari ide. Ide muncul dari cara berpikir yang positif, visi yang luas serta penyusunan target. Anda pasti juga sudah mengetahui pentingnya orang lain. Dengan Anda dapat berkomunikasi kepada orang lain, bukan berarti Anda pasti bisa meyakinkan mereka untuk menyukai ide – ide Anda. Disinilah kemampuan untuk memotivasi orang lain memegang peranan penting. Motivasi adalah suatu seni mengajak orang lain untuk melakukan apa yang kita inginkan karena mereka ingin melakukannya. Tidak seorang pun bisa menjadi pemimpin yang hebat bila segalanya dikerjakan seorang diri atau karena ingin mendapatkan sekedar pujian
Pada umumnya sebagian karyawan hanya berharap agar kekuatan dari luarlah yang menggerakan mereka dan orang – orang disekitar mereka untuk mencapai tujuan. Namun setiap kali kekuatan dari luar yang menggerakan mereka itu datang, gerakan tersebut sifatnya hanya sementara. Ini seperti perbedaan antara mobil yang ada bensinnya dengan yang tanpa bensin . Bila mobil kehabisan bensin, ia harus didorong agar dapat berjalan. Begitu berhenti didorong, mobil itu langsung kehilangan daya gerak dan segera berhenti. Namun bila tangki bensin mobil tadi terisi, bensin yang ada di dalamnya akan mampu membuat mobil itu terus melaju.
Begitu pula halnya dengan manusia dan motivasi. Tanpa motivasi, berat bagi kita untuk terus melangkah maju, dan tidak mungkin menciptakan daya gerak. Tapi jika seseorang digerakkan oleh motivasi secara terus menerus ia akan mampu untuk terus melaju tanpa kenal lelah.

Saran untuk menjadi pemimpin yang berhasil, inilah yang harus Anda pelajari : memotivasi orang lain dan lakukanlah dengan sunguh-sungguh. Anda harus bisa “mengisi tangki bensin mereka.”

Pada intinya, motivasi yaitu mengerti apa yang membuat orang – orang merasa dan bertindak sesuai dengan keinginan mereka. Jika Anda tidak bisa memotivasi orang lain, anda tidak akan mampu memimpin mereka. Dan jika Anda tidak bisa memimpin orang lain, berarti Anda harus mengerjakan sendiri semua yang ingin DI peroleh..
Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.
Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi kenikmatan maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara, maka disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya ada orang yang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang untuk meraih kenikmatan.

Teori x dan y
Teory ini menyatakan bawa pada dasarnya manusia terdiri dari dua jenis, masing-masing x dan y yang keduanya memilikki karakterristik tertentu.
Jenis manusia x yaitu manusia yang selalu ingin menghindari pekerjaan bilamana mungkin, sementara,jenis manusia y menunjukan sifat yang senang bekerja yang diibaratkan bahwa bekerja baginya seperti beriman. Kemudian jenis manusia x tidak punya inisiatif dan senang diarahkan, sedangkan jenis manusia y adalah sebaliknya.
Dikaitkan dengan kebutuhan, dikatakan bahwa manusia x bilamana mengacu pada hierarki kebutuhan, memiliki kebutuhan tingkat rendah, sedangkan tope y memiliki kebutuhan tingkat tinggi
1. Berdasarkan teori ini, untuk meningkatkan motivasi seseorang dapat dilakukan penerapan gaya kepemimipinan tertentu sesuai dengan karakteristik bawahan, bagi mereka yang termasuk dalam asumsi x, yaitu orang yang tidak suka bekerja, sebaiknya diterapkan gaya kepemimpinan direktif, sedangkan bagi mereka yang termasuk asumsi y, diterapkan gaya kepemimpinan partisipatif
2. Implikasi manajemen yang akan di jelaskan disini adalah bagaimana memotivasi pegawai atau mengaktifkan, menggerakan perilaku kerja pegawai kearah peningkatan efektivitas organiasi. Sesuai dengan teori ini, seorang pegawai tidak akan termotivasi untuk bekerja dengan baik bilamana pelaksanaan pekerjaan tidak dapat memenuhi kebutuhanya. Gaji, upah, atau uang merupakan sarana yang sangant penting untuk memenuhi kebutuhan fisik. Oleh karenanya, pemberian yang layak kepada karwawan menjadi factor motivasional yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan yang paling utama, meskipun gaji dapat juga menjadi sarana pemenuhan kebutuhan yang lainya juga.
3. Sesuai dengan teori yang sudah dikemukakan juga, pemenuhan lainya, bila mana kebutuhan fisiknya telah terpenuhi, kebutuhan rasa aman akan meningkat intensitasnya. Program seperti tunjangan kesehatan, pensiun, asuransi, dan keselamatan kerja, merupakan factor motivasional yang sangat penting penyediaan sarana-sarana yang bersifat social juga akana menjadi hal yang sanat penting dapam proses motivasi yang dilaksanakan oleh seorang pimpinan. Kesempatan mengembangkan diri juga akan menjadi hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses motivasi, seperti program pendidikan,
4. Upaya peningkatan motivasi kerja dapat dilakukan dengan memasukan unsure-unsur yang memotivasi seperti membuat pekerjaan menantang, memberi tanggung jawab yang besar pada pekerja, dan lain-lain. Hal ini berarti sama halnya dengan membuat job design yang berarti menyusun suatu pekerjaan sehingga cocok dengan pekerjanya.
5. Hal lain yang dapat diakukan untuk menumbuhkan motivasi pekerja adalah dengan program pelatihan, dan pengembangan karyawan. Hal ini disebabkan semakin tinggi kemempuan seseorang semakin tinggi pula kemampuan tingkat performance yang disyaratkan.
6. Aspek lain hendaknya seluruh kebijaksanaan yang berkaitan dengan pekerjaan seperti system pengganjaran dan system promosi harus jelas, dan dipahami hal ini kana menikgkatkan motivasi karyawan agar berkerja dengan sebaik-baiknya.
7. Selanjutnya membuat kondisi dan fasilitas kerja harus diperhatikan karena ini dapat meningkatkan kemunkikan untuk mencapai unjuk kerja yang diinginkan orrganisasi.
8. Hal lainya untuk meningkatkan motivasi adalah jelas untuk mengusahakan keadilan yang dirasakan oleh pegawai. Ini dapat dilakukan dengan melakukan apa yang disebut dengan evaluasi jabatan. Yaitu usaha untuk menghargai semua elemen pekerjaan seperti tingkat usaha, tanggung jawab, keahlisan dan pendidikan yang berbada-beda, yang dengan sendirinya harus di bayar dengan berbeda pula.
3. Motivasi Sebagai Pendorong
Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atautomove yang berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif sebagai pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait dengan faktor lain yang disebut dengan motivasi.
Tujuan atau motif adalah sama fungsinya dengan matlamat, wawasan, aspirasi, hasrat atau cita-cita. Jadi, wawasan, cita-cita, impian, keinginan atau keperluan seseorang itu malah bagi sesebuah negara merupakan pendorong utama yang menggerakkan usaha bersungguh-sungguh untuk mencapai apa yang dihajatkan.
Lebih penting sesuatu yang ingin dicapai, dimiliki, diselesaikan atau ditujui, lebih serius dan lebih kuatlah usaha seseorang, sesebuah keluarga, organisasi, masyarakat atau negara untuk mencapai apa juga matlamat yang telah ditetapkan. Jadi, dengan matlamat atau hasrat yang lebih penting atau besar, lebih kuatlah pula dorongan atau motivasi seseorang itu untuk berusaha bagi mencapai matlamatnya. Oleh itu, bolehlah kita buat kesimpulan disini bahawa:
“Motivasi adalah suatu bentuk dorongan dan hati yang menjadi penggerak utama seseorang, sesebuah keluarga atau organisasi untuk mencapai apa yang diinginkan”
Beberapa teori yang dapat dikemukakan antara lain drive reduction theory yang mengatakan bahwa motivasi didorong untuk memenuhi kebutuhan-kenutuhan primer (lapar-haus) dan kebutuhan sekunder (Berprestasi), Aurosal theiry mengatakan bahwa setiap orang memiliki dorongan untuk melakukan kegiatan yang memiliki tantangan tertentu, yang mengakibatkna seseorang menjadi suka dan senang untuk melakukannya. Intencive theory mengatakan bahwa motivasi dipengaruhi oleh rangsangan eksternal. Cognitive theory, mengatakan bahwa motivasi dipengaruhi oleh intrinsic motivation yaitu aktivitas untuk mencari kesenangan, bukan demi reward dan ekstrinsic motivation yaitu aktivitas yang didasarkan pada reward nya
Dari beberapa teory di atas dapat dikemukakan bahwa motivasi yang berkembang hingga saat ini dapat dikelompokan menjadi 2 kategori umum yang difatnya dikotomis, yaitu motivasi sebagai dorongan internal yaitu internal theory dan disisi lain motivasu sebagai dorongan eksternal yang diasa disebut eksternal theory
4. Motivasi sebagai dorongan internal
Motif atau dorongan sebagai kata kunci suatu motivasi dapat muncul sebagai akibat dari keinginan pemenuhan kebutuhan yang tidak terpuaskan dimana kebutuhan itu muncul sebagai dorongan internal atau dorongan alamiah (Naluri) seperti makan, minum, berprestasi, berkuasa, mencari kesenagan, yang biasanya cenderung bersifat internal., yang berarti kebutuhan itu muncul dan menggerakan perilaku semata-mata karena tuntutan fisik dan psikologi yang mncul melalui mekanisme system biologis manusia.
Kebutuhan yang tidak terpuaskan dari seseorang mengakibatkan suatu situasi yang tidak menyenangkan tersebut mendorong seseorang untuk memenuhinya yang kemudian akan menimbulkan suatu tujuan dimana untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan tindakan. Bebepara teory motivasi kebutuhan

a. Kebutuhan fisik (Physiological needs)
b. Kebutuhan rasa aman (Safety needs)
c. Kebutuhan social (Social needs)
d. Kebutuhan pengakuan (esteem needs)

BAB IV
SIMPULAN
Factor – factor yang mempengaruhi motivasi umumnya disepakati ada yang bersumber dari dalam diri seseorang, yang kemudian disebut teori motivasi internal, dan selain itu ada pula aspek eksternal yang mempengaruhi seseorang dalam efektivitas pekerjaanya, sebagai seorang pimpinan hendaknya kita selalu mengutamakan karyawan, karena karyawan merupakan asset perusahaan yang paling berharga, dari karyawan itu lah perusahaan dapat dikatakan berhasil, dan sebaliknya,
Agar karyawan dapat mengoptimalkan pekerjaanya, haruslah ada factor eksternal dan internal yang mendorongnya, seperti adanya motivasi yang diberikan oleh pimpinan kepada karyawan, mungkin tidak kita sadari bahwa motivasi memilii peranan paling penting dlam pembentukan karakter kerja dari karyawan, yang ujungnya kan meningkajtkan produktifitas kerja atau kinerja karyawan itu sendiri.
Tidaklah mudah Untuk membuat seorang karyawan termotivasi, namun ada beberapa cara yang dikemukakan oleh para ahli agar motivasi tersebut dapat optimal membentuk karakter pekerja kayawan, motivasi dapat berbentuk fisik dan non fisik, motivasi fisik dapat berupa pemberian fasilitas kerja yang di ingnkan keryawan, seperti gaji, upah, dan lain sebagainya, motivasi non fisik ini biasanya lebih berupa pemberian suasana kerja yang didinginkan karyawan, seperti gaya kepemimpinan dari seorang pimpinan, pepberian pelatihan, pemberian unsure-unsur pekerjaan yang menantang dan lain-lain.

Tidak ada komentar: